Ganjar Pranowo, adalah politisi yang sudah kenyang asam garam di kursi legislatif hingga eksekutif. Dua lembaga ini dijabat masing-masing hingga dua periode.
Di legislatif, Ganjar pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan pada periode 2004–2009 dan 2009–2013.
Sementara di eksekutif, Ganjar pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengahselama dua periode, dari 23 Agustus 2013 hingga 5 September 2023.
Saat ini, Ganjar maju sebagai calon presiden bersama Mahfud Md dengan nomor urut 3 di Pilpres 2024. Keduanya diusung oleh PDI Perjuangan dan PPP. Sementara partai pendukungnya adalah Partai Perindo dan Hanura.
Profil Ganjar Pranowo
Ganjar lahir pada tanggal 28 Oktober 1968 di Karanganyar. Saat ini, ia berusia 55 tahun. Ia merupakan anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pendidikan tingginya ditempuh di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia, di mana ia memperoleh latar belakang pendidikan yang kuat. Profesi utamanya mencakup konsultan dan politikus.
Pada tahun 1999, Ganjar Pranowo menikah dengan Siti Atikoh Suprianti. Pasangan ini memiliki satu orang anak, yakni Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Orang tua Ganjar adalah Sungkowo Pamudji (ayah) dan Sri Suparni (ibu).
Kontribusi di DPR
Selama menjadi anggota DPR, Ganjar terlibat dalam berbagai tugas, termasuk di Komisi IV yang mengawasi bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, dan Pangan.
Ia juga aktif dalam Pansus RUU Partai Politik dan menunjukkan sikap kritis terkait impor besar pada tahun 2006. Ganjar dikenal karena kepiawaiannya menggawangi panitia khusus yang membahas isu-isu penting, salah satunya kasus Bank Century.
Kepemimpinan di Jawa Tengah
Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2013, terpilih bersama Heru Sudjatmoko dengan tagline “mboten korupsi mboten ngapusi” (tidak korupsi tidak membohongi).
Ia Kembali terpilih untuk periode 2018–2023 dengan perolehan suara 58,78 persen, Ganjar memimpin provinsi ini dengan kebijakan-kebijakan progresif.
Komitmen Anti-Korupsi dan Pembangunan
Ganjar membuat program-program unik dalam melawan korupsi, seperti penempelan stiker anti korupsi oleh 3.000 pelajar.
Selain itu, selama pemerintahannya, tingkat pelaporan LKPHN selalu mencapai 100 persen. Ia juga mendapat penghargaan dari KPK atas keberhasilannya dalam mengendalikan pemberian gratifikasi.
Ganjar menerapkan kebijakan kredit pembiayaan untuk UMKM dengan bunga rendah. Selain itu, ia mencanangkan program desa tangguh bencana dan desa berdikari.
Kontribusi di Bidang Ekonomi dan Kesehatan
Ganjar berhasil menciptakan kebijakan pembiayaan untuk UMKM dengan bunga rendah. Ia juga memperkenalkan kartu tani untuk mengatasi masalah pupuk bersubsidi.
Di bidang kesehatan, ia mempromosikan pembangunan rumah sakit modern dan meluncurkan program “Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.”
Tanda Kehormatan
Dalam perjalanannya sebagai pejabat publik, Ganjar mendapatkan sejumlah tanda kehormatan, di antaranya Bintang Jasa Utama, Satyalancana Pembangunan, Satyalancana Wira Karya, Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dan Lencana Melati Pramuka.