Atikoh

Blusukan di Madiun, Siti Atikoh Belanja Masalah yang Akan Diperbaiki Ganjar-Mahfud

MADIUN — Istri Calon Presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, menyatakan berterima kasih atas antusiasme serta sambutan dari warga Kota Madiun yang dikunjungi dalam rangka Safari Politik ke Jateng-Jatim.

Ia melakukan blusukan ke pasar-pasar, dimana untuk mendengarkan aspirasi serta keluhan masyarakat, yang nantinya akan disampaikan ke pasangan calon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

Hal ini disampaikannya usai melakukan blusukan di Pasar Pagotan, Madiun, Senin (18/12/2023). Siti Atikoh berterima kasih lantaran masyarakat Madiun menyambutnya dengan antusias.

Menurutnya, potensi di Madiun juga luar biasa dari sisi pertaniannya. Kemudian UMKM-nya, pariwisatanya dan kotanya juga tertata.

“Cuma memang ada beberapa keluhan yang wajar, karena di tempat lain juga seperti itu, terkait dengan kondisi yang ada di pasar. Salah satunya untuk bahan-bahan, kebutuhan yang bukan sembako,” tutur Atikoh.

Pakaian, sendal, sepatu itu agak sepi karena pasti masyarakat fokusnya ke kebutuhan pokok. Dan banyak juga customer yang sekarang beralih ke online.

“Jadi itu agak berpengaruh juga kepada pendapatan mereka,” sambung Atikoh yang berharap, ada solusi agar tak hanya bertumpu pada pemasaran secara konvesional saja.

“Kemudian, yang kedua saya lihat memang masih stok-stok lama, sementara kalau di online itu pergerakannya kan cepat sekali. Ada yang baru. Faktor kalau yang seperti ini kan akses belanja,” tutur Atikoh.

Tak hanya itu, dia juga menerima curhatan dari sisi pertanian, yang cukup banyak yang mengeluhkan soal pupuk. Atikoh menjelaskan bahwa aksesibilitas agak agak kurang, karena memang jatahnya mungkin dari pemerintah itu memang agak dikurangi subsidinya.

Siti Atikoh juga sudah belanja masalah lainnya, seperti soal pendidikan yang sempat disampaikan warga. Yakni agar mereka bisa juga untuk masyarakat itu, aksesibilitasnya diperbaiki. Termasuk tadi malam itu ada keluhan terkait dengan zonasi pendidikan. Karena memang kalau zonasi mungkin cocoknya dilakukan itu di kota-kota besar.

“Tapi mislanya kota yang secara infrastruktur sekolahan itu belum merata, ini masih ada tantangannya yang berat. Karena ada daerah-daerah tertentu yang mungkin anak-anak itu zonasinya enggak masuk kemana-mana,” lanjut Siti Atikoh.

__

Shares:

Info Terkait

Show Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twelve − ten =