Gama

TPN Ganjar – Mahfud Siapkan 1,6 Juta Saksi Terlatih Pantau Pergerakan ‘Operasi Pindahkan Suara’

Sekretaris TPN Ganjar Pranowo – Mahfud MD, Hasto Kristiyanto akan memantau adanya pergerakan pemindahan suara di daerah demi memastikan parpol tertentu bisa lolos ke Parlemen di Pemilu 2024.

TPN Ganjar Pranowo – Mahfud MD pun meminta agar masyarakat tak takut melaporkan setiap dugaan kecurangan.

Hasto mengatakan, TPN Ganjar Pranowo – Mahfud MD telah melakukan simulasi dan menemukan bahwa crucial time saat pencoblosan 14 Februari 2024 adalah sekitar pukul 12.00 WIB.

Yakni ketika ada pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT, tetapi memiliki KTP, itu mereka berhak datang dengan surat keterangan.

TPN menerima laporan terbaru tentang bagaimana di berbagai wilayah, muncul berbagai gerakan-gerakan untuk memindahkan suara dari partai-partai tertentu dipindahkan ke partai yang belum lama muncul yang dekat dengan kekuasaan.

“Ini yang kemudian juga harus diwaspadai karena mintanya tidak main-main. Dengan menekan para kepala desa oleh aparatur oknum-oknum dari Polri kalau di Jawa, kalau di luar Jawa ada oknum-oknum dari TNI untuk memberikan suara per desa itu 200-300 kepada PSI,” kata Hasto kepada media dikutil, Senin 12 Februari 2024.

Hasto juga membeberkan TPN siapkan saksi yang berjumlah sekurangnya 1,6 juta orang terlatih, ditambah relawan saksi. Pihaknya juga melibatkan kelompok masyarakat yang mengawasi pelaksanaan pemilu seperti kawal-pemilu, jaga-pemilu, warga jaga suara, dengan berbagai aplikasi untuk mengawal dan mengamankan suara.

“Dengan deployment dari seluruh saksi yang sudah dipersiapkan dan dilatih maka bagi mereka yang akan melakukan kecurangan sebaiknya berhati-hati karena akan berhadapan dengan saksi-saksi kami yang militan, saksi-saksi kami yang berani menerjang hambatan apapun bagi pihak-pihak yang mau melakukan kecurangan,” urai Hasto.

Selain itu, Satgas Ganjar Mahfud juga distandby-kan. Karena satgas tersebut sudah melakukan deklarasi anti money politic dan anti intimidasi di GBK.

“Mereka akan mengawal para saksi kami,” pungkasnya.

Sementara itu, Deputi Hukum TPN, Todung Mulya Lubis menyatakan pelaksanaan Pemilu 2024 adalah saat-saat kritis bagi bangsa Indonesia. Bahkan ia menyebutnya sebagai sebuah ujian sejarah.

“Apakah bisa menjadi bangsa yang demokratis atau tidak, setelah melewati proses yang sangat mencekam dalam banyak hal karena ada banyak intervensi kekuasaan yang belum pernah terjadi selama ini,” kata Todung. (*)

Shares:

Info Terkait

Show Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen − ten =