BOYOLALI – Acara dialog Ganjar Pranowo dengan kalangan muda tidak pernah sepi peminat. Seperti halnya saat Capres 2024 nomor urut 3 itu hadiri acara di Analekta Coffee, Karanggeneng, Boyolali yang diikuti ratusan anak muda, Sabtu (30/12/2023).
Tiba di lokasi, Ganjar yang mengenakan kemeja hitam bertuliskan “Sat-Set” itu disambut milenial dan generasi z yang berdiri di sisi jalan menuju tempat acara. Mereka tampak semringah dan mengarahkan kamera ponsel ke Ganjar.
Riuh tepuk tangan menandai kehadiran Ganjar di lokasi acara. Disusul MC mengucapkan selamat datang dan membuka acara dialog.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu memang dekat dan dinilai sebagai sosok yang mengerti terhadap kebutuhan kalangan muda saat ini. Misalnya dengan program internet gratis.
Desi, salah seorang mahasiswa Universitas Terbuka (UT) mengaku bahwa program internet gratis dari Ganjar menjawab kebutuhan anak-anak saat ini, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.
“Itu sangat bagus. Karena kalau saya kuliah kan online jadi sangat butuh dengan internet gratis itu,” katanya.
Bukan sekedar untuk kuliah, internet gratis itu dapat dimanfaatkan untuk kegiatan positif yang lain. Misalnya usaha yang membutuhkan jaringan online, konten kreator dan juga mencari referensi secara cepat.
“Sangat bermanfaat sekali terutama pelajar dan mahasiswa,” imbuhnya.
Desi menganggap, Ganjar adalah sosok yang bisa menyatu dengan kalangan muda. Sehingga, program-programnya juga memerdulikan anak-anak milenial dan generasi z.
“Kalau Pak Ganjar memang menyatu dengan anak muda ya. Orangnya baik dan tahu soal anak muda,” paparnya.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa program internet gratis itu nantinya diprioritaskan untuk mendukung pendidikan generasi muda.
“Internet gratis itu diberikan secara merata, termasuk di daerah-daerah perbatasan dan remote area. Sehingga kemudahan dan murah internet bisa dirasakan adil. Terutama buat pelajar,” ujarnya.
Dengan internet gratis, para pelajar dapat terbantu untuk menambah wawasan dan keilmuan yang sedang digeluti.
“Untuk hal-hal positif. Misalnya pelajar bisa cepat dan mudah cari referensi soal pendidikan yang dijalaninya. Untuk itu, Indonesia bisa memanfaatkan bonus demografi dengan baik,” tandasnya.