Cerita

Ibu di Karawang Nangis Curhat ke Ganjar, Kalau Cari Kerja Harus Nyogok Hingga Rp8 Juta

KARAWANG – Seorang ibu rumah tangga bernama Icha tak kuat menahan tangis saat curhat kepada calon presiden 2024 Ganjar Pranowo. Ia menceritakan, soal sulitnya mencari pekerjaan. Sembari menyeka air matanya, Icha mengeluh harus membayar Rp5 juta supaya bisa diterima kerja.

Momen tersebut terjadi ketika Ganjar sedang berolahraga pagi sembari menyapa warga di Kampung Bugel Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe, Karawang, Jumat (15/12/2023). Di sepanjang jalan, Ganjar bertemu dengan banyak warga setempat.

Saat dia bertemu dengan sekelompok ibu-ibu, tiba-tiba seorang perempuan bernama Icha mencurahkan isi hatinya soal sulitnya mendapatkan pekerjaan. Kepada Ganjar, Icha bercerita sulitnya mendapatkan pekerjaan di Karawang.

“Untuk kerja di sini sulit, Pak,” kata Icha sambil berusaha menahan tangis.

Dengan mata berkaca-kaca mengungkapkan dirinya terpaksa harus membaya Rp5 juta kepada ‘orang dalam’ jika dirinya ingin mendapatkan pekerjaan.

“Harus pakai sogokan Rp5 juta kepada yayasan. Kami cari kerja dipersulit sampai hari ini,”ungkapnya.

Pengalaman pahit itu dialami suaminya saat hendak melamar kerja menjadi petugas keamanan di sebuah perusahaan. Hingga akhirnya, dia dan suaminya harus menelan kekecewaan karena tidak mampu membayar permintaan oknum tersebut.

“Uang Rp5 juta dari mana, buat makan saja susah,” imbuhnya.

Usai mencurahkan hatinya, Icha berharap calon presiden nomor urut 03 ini mampu menyelesaikan persoalan pungutan liar yang menjerat masyarakat kecil.

“Harapannya Pak Ganjar bisa menyelesaikan, karena kami butuh kerja,” tuturnya.

Keluhan yang sama juga disampaikan Eli, warga Kampung Bugel yang lain. Di hadapan Ganjar, Eli menceritakan dua anaknya yang lulus dari sekolah menengah kejuruan (SMK) kesulitan mencari kerja. Dia diminta penyalur tenaga kerja untuk membayar sogokan sebesar Rp5 juta hingga Rp8 juta jika ingin anaknya diterima kerja.

“Kalau mau kerja harus bayar dulu dari Rp 5 juta sampai Rp 8 juta. Tolong ya, Pak. Anak saya agar bisa kerja,” ucapnya.

Menanggapi curhatan tersebut, Ganjar Pranowo mengaku sering mendapatkan keluhan soal sulitnya mendapatkan pekerjaan. Ia juga mendengar masih banyak terjadi praktik pungli oleh oknum yang memanfaatkan situasi di tengah sulitnya mencari pekerjaan.

“Dari kemarin banyak dan sering terdengar soal lapangan kerja dan kalau mau kerja ada pungli Rp5 juta sampai Rp8 juta,” terangnya.

Diduga, pelaku pungli dilakukan oleh pihak ketiga yakni penyalur tenaga kerja. Menurutnya, praktik pungl semacam itu harus segera dibereskan supaya tidak menyengsarakan masyarakat.

“Ini yang harus kita bereskan. Dan kemudahan kerja bisa menghubungkan sekolah dengan indistri. Selain itu juga memberikan kesempatan mereka untuk membuka usaha dengan pelatihan dan akses permodalan,” tandasnya.

Shares:

Info Terkait

Show Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ten + twelve =