JAKARTA — Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo menilai, daerah pesisir pantai dan sumber daya kelautan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia. Pernyataan tegas Ganjar itu, dalam rangka optimalisasi ekonomi biru Indonesia untuk masa datang.
Politikus PDIP ini menjelaskan, ekonomi biru tidak hanya mencakup sektor perikanan dan energi terbarukan. Melainkan juga, menyangkut sektor pariwisata, transportasi air, pengelolaan limbah, dan mitigasi perubahan iklim.
“Sekitar 12,5 persen angka kemiskikan berada di daerah pesisir. Maka, optimalisasi ekonomi pesisir, optimalisasi ekonomi biru harus dilakukan,” kata Ganjar dalam keterangan persnya, Kamis (21/12/2023).
Eks Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini mendorong, para periset di Indonesia mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Yakni, melalui Smart Distrubution, Smart Farming, dan Smart Fishing.
Kemudian, Ganjar mengungkapkan, Indonesia merupakan negara dengan 77 persen wilayahnya terdiri atas laut. Namun kontribusinya kepada Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sebesar 7,6 persen.
“Untuk meningkatkan kontribusi PDB. Optimalisasi ekonomi biru juga dapat membantu menurunkan angka kemiskinan di daerah pesisir yang mencapai 12,5 persen,” ucap Ganjar.
Lanjutnya, ia menjelaskan, potensi Indonesia untuk mengembangkan rumput laut dari hulu ke hilir sangat besar. Karena, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang yang membentang sepanjang 99.083 km.
“Ternyata dihitung dari garis pantai kita, area untuk menamam rumput laut jenis luasnya minta ampun. Kita bisa tanam rumput laut dihilirisasi sampai beres. Jadi kita tidak lagi menggali,” ujar Ganjar.