JOMBANG – Ribuan petani tembakau Jombang berkumpul di Gudang Tembakau Desa Bawangan Ploso, Jumat (12/1/2024) malam. Bukan untuk bekerja atau lelang, mereka berduyun-duyun ke gudang itu demi ngudo roso pada Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Ganjar yang sedang berkegiatan di Jombang menyempatkan waktu bertemu ribuan petani tembakau Jombang itu. Begitu tiba, Ganjar langsung disambut gegap gempita. Ribuan petani tembakau Jombang kompak meneriakkan nama Ganjar dan bernyanyi bersama.
“Jarji Jarbeh, Ganjar siji Ganjar Kabeh,” teriak mereka kompak.
Ribuan petani tembakau menyambut hangat Ganjar. Mereka sangat senang, ada capres yang mau datang dan ngobrol dengan mereka.
“Kalau ini bukan capres lagi. Saya panggil pak Ganjar presiden kita. Selamat datang di Jombang pak presiden,” ucap Winarno (50) salah satu petani tembakau.
Winarno mengatakan, baru kali ini ada capres yang mau datang lesehan bareng petani. Apalagi memang Ganjar dikenal sangat dekat dengan rakyat khususnya petani.
“Maka kami yakin, pak Ganjar jadi presiden. Kami sudah tidak sabar menunggu bapak dilantik. Kami siap menangkan bapak. Sepakat,” teriak Winarno.
“Sepakat, pokoe nomer telu,” teriak petani lain kompak.
Kesempatan itu juga dimanfaatkan para petani tembakau menitipkan aspirasi. Kepada Ganjar, mereka titip tiga aspirasi ketika nanti ia resmi jadi presiden.
Pertama terkait cukai tembakau. Selama ini, cukai tembakau menurut para petani selalu naik dan membuat tembakau petani tidak terserap pabrikan. Petani berharap, pemerintah tidak terus menaikkan harga cukai karena itu menyengsarakan.
“Kami juga meminta bapak membatasi impor tembakau. Utamakan beli tembakau petani dulu, kalau kurang baru impor. Ketiga kami minta agar ketersediaan pupuk dipenuhi,” tegas Winarno.
Dalam kesempatan itu, Ganjar mengatakan bahwa isu cukai memang menjadi problem petani tembakau. Sebenarnya petani tidak masalah cukai naik, asal tidak terlalu tinggi.
“Memang harus lakukan penyeimbangan. Dan kalau konteks ini kira cukup sering diskusi dengan pemerintah pusat khususnya Menteri Keuangan agar kebijakan cukai tidak memberatkan,” jelasnya.
Termasuk lanjut dia soal impor tembakau. Ganjar menegaskan bahwa pemerintah harus mengutamakan membeli tembakau petani sebelum melakukan impor tembakau agar para petani tidak merugi.
“Termasuk soal pupuk, memang kita harus tambah kuota pupuk bersubsidi. Pasokan pupuk memang harus diperbanyak, caranya dengan membangun pabrik pupuk dalam negeri,” pungkasnya.