Cerita

Ganjar Menginap di Pondok Pesantren Assasul Huda Batang, Pengasuh; Beliau Ini Kesayangan Mbah Maimoen Zubair

Ganjar Menginap di Pondok Pesantren Assasul Huda Batang, Pengasuh; Beliau Ini Kesayangan M

Ganjar Menginap di Pondok Pesantren Assasul Huda Batang, Pengasuh; Beliau Ini Kesayangan Mbah Maimoen Zubair

BATANG – Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo kembali menginap di rumah warga. Kali ini, Ganjar menginap di rumah pengasuh Pondok Pesantren Assasul Huda Batang di desa Klawen Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang Jawa Tengah.

Meski hujan turun deras, namun ribuan santri dan warga yang ada di Lereng Gunung Prau itu tetap antusias menyambut Ganjar. Mereka begitu gegap gempita dan berebut menyalami mantan Gubernur Jateng dua periode itu.

“Selamat datang pak Ganjar, senang sekali rasanya bapak datang dan mau menginap di desa kami. Kami kangen pak sama bapak,” teriak warga.

Tak hanya sambutan, warga dan ribuan santri pun menyambut Ganjar dengan pengajian dan doa bersama. Mereka berkumpul di aula pondok dan mendoakan yang terbaik untuk cucu mantu Mbah Hisyam Kalijaran itu.

“Beliau ini temannya Gus Yasin, putranya Mbah Maimoen Zubair. Dan saya tahu sendiri, mas Ganjar ini kesayangannya Mbah Moen. Tentu kita senang sekali malam ini beliau hadir dan mau menginap di pondok ini,” ucap Pengasuh Ponpes Assasul Huda, KH Abu Khoir Suudi.

Gus Abu mengatakan, dirinya melihat sendiri bagaimana hubungan kedekatan Ganjar dengan gurunya itu. Bahkan Mbah Moen bercerita tentang betapa khidmadnya Ganjar pada Mbah Moen.

“Saya tahu sendiri, melihat sendiri bagaimana khidmadnya mas Ganjar khidmad sama Mbah Moen. Sampai foto Mbah Moen itu ada di ruang kerja mas Ganjar. Mudah-mudahan mendapat barokah Mbah Moen, kita doakan bersama untuk kebaikan mas Ganjar,” tuturnya.

Ganjar sendiri begitu senang mendapat sambutan hangat dari KH Abu Khoir Suudi dan ribuan santri serta masyarakat Bawang. Apalagi, ia datang saat Pondok mengadakan pengajian untuk Mbah Moen.

“Saya memang punya banyak cerita sama Mbah Moen. Bahkan saking dekatnya, banyak orang bilang saya itu lebih anaknya Mbah Moen dibanding Gus Yasin,” ucapnya.

Semasa hidup, Ganjar mendapat banyak ilmu, petuah dan wejangan dari ulama kharismatik pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang Rembang itu. Setiap Mbah Moen pengajian, Ganjar kerap diajak untuk mendampingi.

Ganjar masih ingat betul saat-saat itu. Bahkan ketika pertemuan terakhir sebelum Mbah Moen meninggal pada 2019 lalu, Ganjar masih bertemu dan salat berjamaah berdua.

“Waktu itu saya sowan, sudah ashar dan murid Mbah Moen itu mengingatkan Mbah untuk mengimami. Tapi Mbah Moen bilang pengen jamaah sama saya. Saya salat berdua di kamar beliau. Itulah kali terakhir saya bertemu beliau sebelum berangkat haji dan meninggal di sana,” kenangnya.

Ganjar selalu menyempatkan ziarah ke makam Mbah Moen ketika umrah. Menurutnya, Mbah Moen memberikan banyak ilmu dan pengalaman terkait kebangsaan dan kenegaraan padanya.

“Kita doakan bersama semoga Mbah Moen husnul khatimah dan kita sebagai generasi penerus terus mengamalkan ajaran beliau soal kebangsaan, cinta tanah air dan nasionalisme yang diajarkan beliau,” pungkasnya.



Shares:

Info Terkait

Show Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 + 6 =